
Gus Nung: dari Santri untuk Jepara, Membela Kaum Cilik!
MAHABA.sch.id, Jepara – KH. Nuruddin Amin, atau yang lebih familiar dengan panggilan Gus Nung. Lahir di Jepara, 7 Agustus 1967. Putra dari KH. Amin Soleh, dan Hj. Aizzah Amin, lulusan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1998).
Gus Nung aktif dalam dunia jurnalistik sejak SMA, baginya menulis adalah bagian dari dakwah dan kejujuran memberi informasi. Kegigihannya dalam menggeluti dunia media, membuat dirinya didaulat menjadi Sekretaris Forum Diskusi Wartawan Yogyakarta (FDWY) tahun 1990-1998, dan menjadi wartawan di BERNAS pada 1989-1994.
Saat menggeluti dunia jurnalis, jujur, tegas, dan apa adanya menjadi ciri khas Gus Nung sejak muda. Gus Nung muda dan para jurnalis idealis lainnya membentuk kelompok diskusi wartawan bernama FDWY dan membawa FDWY tersebut menjadi salah satu bagian yang menggerakkan berdirinya Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) 1994.
Keaktifan dan kepiawaiannya dalam dunia jurnalistik membuat Gus Nung muda didaulat menjadi presidium AJI, direktur penerbit LKiS 1993-2000, sekretaris PWNU DIY 1997-2002, dan sebagai ketua GP Anshor DIY. Gus Nung muda menjadi kordinator deklarasi berdirinya PKB pada tahun 1998. di tingkat wilayah DIY, dan menjadi pengurus pertama partai dalam dua periode 1998-2008. sekaligus menjadi Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB DIY pada periode yang kedua. Namun semenjak ayahnya wafat 2002, Gus Nung memilih untuk mengabdikan diri berkhidmah di dua tempat; Jogja dan Jepara.
Pada tahun 2003, Gus Nung bersama istri memutuskan pindah dari Jogja ke Bangsri Jepara atas permintaan ibundanya.
Idealisme Gus Nung sejak masih muda tak lekang oleh waktu. Pada 2009, warga Desa Balong, Kabupaten Jepara menjadi saksi bahwa Gus Nung menjadi salah satu tokoh yang menolak keras rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir oleh pemerintah.
Pada tahun 2007, Gus Nung melakukan aksi demo tunggal di Korea Selatan dan juga Jepang. Gus Nung berangkat atas nama pribadi bersama aktivis Green Peace Asia Tenggara, Nur Hidayati. Gus Nung meminta Pemerintah Jepang dan Korea Selatan serta pihak swasta tidak memberikan bantuan apa pun kepada Indonesia untuk rencana pembangunan PLTN Muria. Upaya yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil, rencana pembangunan PLTN kini tak dapat direalisasikan.
Gus Nung sejak muda hinggi kini aktif mengkampanyekan jargon “Dari santri untuk Indonesia.” Saat ini Gus Nung menjabat sebagai Ketua DPC PKB Jepara sekaligus Wakil Ketua Anggota DPRD Kabupaten Jepara. Baginya, menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama dan membela kepentingan rakyat adalah amanah, dan itu harus diperjuangkan bersama. Menjaga Idealisme; Membela Kaum Cilik!
(Admin)